Laporan persediaan barang masih terkait erat dengan stock opname.
Kamu pasti pernah berbelanja di supermarket atau di pasar swalayan? Barang-barangnya banyak, pembeli membeli barang secara acak dan sesuai kebutuhan. Bagaimana supermarket bisa tetap menghitung dan meantisipasi agar barang tidak out of stock, kadaluarsa, atau rusak?
Stock opname adalah jawabannya. Stock opname adalah kegiatan penghitungan secara fisik dan persediaan barang di gudang yang akan dijual. Stock opname dilakukan agar ada penghitungan akurat antar barang masuk ke dalam gudang dan barang yang keluar. Stock opname adalah kegiatan yang rutin.
Laporan persediaan barang ini sangat erat kaitannya dengan kegiatan stock opname. Stock opname ada 3 macam;
- Periodic stock verification
Stock Opname ini dilakukan setiap enam bulan atau tiga bulan sekali. - Annual stock opname
Tidak semua produk bisa melakukan stock opname setiap setahun sekali. Biasanya untuk produk yang tahan lama seperti elektronik atau benda mati lainnya memang bisa melakukan stock opname setahun sekali.
- Daily Stocktaking
Daily stocktaking adalah penghitungan stock opname yang bisa dilakukan dalam setiap bulannya.
Laporan Persediaan barang ini adalah bagian dari Laporan Keuangan. Belum punya laporan keuangan untuk perusahaan Anda? Coba lihat jasa pembuatan laporan keuangan dan jasa konsultan pajak dari PAKAR Bisnis.
Pentingnya Membuat Laporan Persediaan Barang
Lalu, apa pentingnya membuat laporan persediaan barang?
- Meminimalisir kehilangan barang atau kelebihan barang
- Bisa untuk meantisipasi jika stock barang habis atau kurang
- Tahu pasti arus masuk dan arus keluar barang
- Mengetahui kondisi barang yang tersedia
- Mengantisipasi barang kadaluarsa (untuk produk makanan + minuman)
Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Membuat Laporan Persediaan Barang
Kamu juga harus siapkan beberapa hal berikut sebelum membuat laporan persediaan barang :
- Buku pembelian; buku pembelian kredit, buku pembelian tunai, dan buku persediaan barang.
- Buku penjualan; buku penjualan kredit, buku penjualan tunai, faktur dan nota, buku voucher untuk mencatat prioritas utang, materai, kuitansi, surat jalan.
Kamu tidak bisa membuat laporan persediaan barang secara sembarangan. Kamu harus memperhatikan hal seperti ;
- Pencatatan yang kamu gunakan
- Kelengkapan perlengkapan administrasi
- Ketelitian, menghindari salah penghitungan kesediaan barang.
Baca juga: Mempelajari Laporan Laba Kotor vs Laba Bersih
Sistem Membuat Laporan Persediaan Barang
Sistem membuat laporan persediaan barang agar efektif ada dua sistem; perpetual sistem (sistem pencatatan terus menerus) dan subsidiary ledger (buku pembantu persediaan).
Perpetual System
Perpetual sistem adalah pencatatan secara terus menerus penambahan dan pengurangan keseluruhan dengan cara yang sama seperti kas, jenis barang akan dibuat perkiraan sendiri-sendiri.
Subsidiary Ledger
Subsidiary ledger untuk pengurangan harga yang dibukukan.
Agar mempermudah nanti saat kamu akan membuat laporan persediaan barang, kamu harus mencatatnya di kartu gudang untuk mutasi barang yang keluar dan masuk. Tembusanfaktur penjualan tunai, surat order pengiriman, tembusan memo kredit dicatat dalam mutasi keluar. Tembusan laporan penerimaan barang dicatat sebagai mutasi masuk.
Kesalahan dalam membuat laporan persediaan barang akan berakibat fatal, dapat mempengaruhi laporan keuangan.
Menyebabkan salah perhitungan pada persediaan akhir, aset lancar, dan jumlah asset dalam neraca. Juga akan mempengaruhi harga pokok penjualan dan laba bruto dalam laporan laba rugi.