Laba kotor vs laba bersih adalah hal sensitif sekaligus penting dalam perusahaan.
Laporan keuangan menampilkan laba kotor vs laba bersih yang diperoleh dalam setahun atau dalam sebulan.
Laporan keuangan adalah informasi akutansi paling penting yang mengendalikan seluruh aktivitas finansial perusahaan. Laporan keuangan juga mempengaruhi menentukan kemajuan perusaahaan milikmu.
Lihat juga: Jangan Anggap Enteng Laporan Keuangan
Karena kamu jadi tahu, apa perusahaan kamu maju, mundur, atau bahkan stuck di tempat. Laporan keuangan laba dan rugi akan memberikan kamu hasil akhir keuangan bisnis kamu dalam waktu satu bulan atau dalam satu minggu.
Laporan laba / profit akan dirangkum lagi dalam bentuk tahunan. Laporan laba dan rugi juga terbagi dua dalam penyusunan laporan keuangan suatu entitas bisnis. Single step income statement, laporan laba dan rugi yang pendapatan dan keuntungannya termasuk unsur operasi berada pada posisi awal laporan laba dan rugi. Laporan degan bentuk single step ini lebih simple dan mudah dibaca.
Laporan laba kotor vs laba bersih, konsep laba bersih yaitu selisih pendapatan lebih besar daripada beban. Laba kotor selisih dari hasil penjualan dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk barang atau jasa. Cara mencari laba kotor, yaitu:
Rumus mencari laba kotor:
Penjualan bersih – HPP. HPP (Harga Pokok Penjualan)
Penjualan bersih ini meliputi penjualan – biaya angkut – retur penjualan – potongan penjualan. HPP, persediaan awal + persediaan bersih – Persediaan akhir.
Laba bersih yaitu laba kotor dikurangi semua biaya yang dikeluarkan seperti biaya operasional dan biaya non operasional. Biaya operasional adalah biaya pemasaran, administrasi, dan biaya penyusutan. Mencari laba bersih pertama kali adalah menghitung laba kotor yang diperoleh dari penjualan bersih dikurangi oleh HPP.
Laba kotor akan dikurangi oleh beban usaha, beban bunga dan beban pajak.
Apa tujuan membuat laporan laba kotor dan laba bersih?
- Membuat proses analisis usaha dan dapat mengukur pekembangan bisnis yang sedang dikelola.
- Mengetahui jumlah pajak yang harus dibayar perusahaan
- Bahan referensi untuk evaluasi manajemen agar tahu planning ke depannya seperti apa
- Membantu proses analisis strategi pemasaran
- Menjadi acuan dalam upaya pengembangan bisnis dan bisa menjadi acuan bagaimana peningkatan goal perusahaan.
- Bisa menganalisis kondisi perusahaan, memperoleh laba atau malah mendapatkan rugi dalam satu tahun.
- Bisa menjadi profil keuangan, bisa juga menawarkan investor untuk kerja sama dalam bidang bisnis tersebut.
Biaya – biaya di atas juga harus kamu hitung dengan operasional berupa biaya listrik, biaya air, biaya transportasi, biaya iklan, biaya pamflet (kalau menggunakan), biaya internet, hingga biaya telefon yang digunakan dalam aktivitas usaha.